Usaha distribusi pada dasarnya adalah usaha grosir yang secara aktif menawarkan produknya kepada usaha toko retail yang berada pada level di bawahnya, dan reseller atau agen penjualan.
Perbedaan usaha distribusi dengan toko grosir terutama adalah keterkaitan penuh antara marketing yang menangani order penjualan. Usaha distribusi memerlukan pendataan penjualan berdasarkan staf marketing/salesman yang dapat dilihat catatan prestasinya secara berkala. Salesman juga kadang kala mengendarai satu unit kendaraan kanvaser, di mana stok yang dibawa olehnya dan ditawarkan secara langsung untuk dijual kepada pelanggan juga harus tercatat dengan baik oleh sistem.
Hal lain yang membedakan usaha distribusi dan toko, yaitu tersedianya barang dagangan yang penjualannya dititipkan sebagai barang konsinyasi kepada reseller. Sudah tentu barang konsinyasi tersebut harus memiliki catatan mutasi tersendiri di setiap customer (outllet reseller) yang dapat ditelusur dengan mudah. Selain itu, penjualan yang sebelumnya didahului oleh proses konsinyasi kepada reseller ini tidak akan menimbulkan catatan omzet penjualan selama barang tersebut belum laku terjual di outlet reseller.
Beberapa jenis usaha distribusi yang telah sukses menggunakan produk kami di antaranya bergerak dalam bidang distribusi alat kesehatan, distribusi besi baja untuk konstruksi, distribusi stationery dan alat perkantoran, distribusi aksesoris dan sparepart handphone, distribusi handphone, distribusi kartu perdana serta voucher elektrik seluler. Namun tidak menutup kemungkinan produk software kami yang memang telah dirancang khusus untuk sistem distribusi juga cocok diterapkan pada berbagai usaha distribusi lainnya, seperti distribusi alat listrik dan elektronik, distribusi sparepart kendaraan, distribusi alat teknik, distribusi consumer goods, distribusi alat rumah tangga, distribusi bahan kimia, cat dan bahan konstruksi bangunan.
Kami saat ini memiliki sistem yang dapat diandalkan bagi usaha distribusi yang memiliki outlet-outlet cabang yang diperlakukan sebagai cabang independen dengan sistem desentralisasi usaha. Dengan sistem desentralisasi usaha ini, maka sinkronisasi data produk serta transaksi transfer produk antara pusat dengan cabang ataupun antara cabang dengan cabang dapat ditangani secara lebih presisi.
Contoh penerapannya adalah:
- Sinkronisasi data produk yang mengalami penambahan atau perubahan dari database utama di kantor pusat ke cabang-cabang.
- Transaksi pengiriman dan penerimaan barang yang terjadi antara pusat-cabang maupun cabang-cabang akan terjadi secara otomatis, hanya dengan dipicu oleh transaksi transfer barang keluar dari salah satu titik asal, maka titik tujuan akan menerima barang tersebut secara otomatis setelah diotorisasi.
- Transaksi antara pusat-cabang tidak diperlakukan sebagai jual-beli, namun memiliki teknik tersendiri sehingga tidak perlu khawatir akan terjadinya kelebihan catatan penjualan pada laporan laba rugi di pusat dan cabang.
- Cabang memiliki opsi kebebasan untuk membeli produk dari supplier lokal, tidak hanya menerima kiriman barang dari pusat.
- Transaksi yang terjadi di tiap cabang dapat membentuk suatu laporan laba-rugi terpisah dari pusat, yang bermanfaat untuk menilai kinerja operasional cabang serta efisiensi pemanfaatan aset di tiap cabang untuk menghasilkan profit.
Efektifitas sistem desentralisasi ini juga amat dipengaruhi oleh ketersediaan jaringan internet yang mampu disiapkan oleh tiap cabang dari usaha distribusi ini. Komunikasi data antara pusat dan cabang menggunakan teknik push ke server tujuan, sehingga demi kenyamanan, maka selain kantor pusat, kantor cabang pun juga diwajibkan untuk memiliki koneksi internet dengan IP publik yang bersifat statis.
Bagi Anda yang memiki usaha dagang dan termasuk dalam kategori usaha distribusi ini, kami memiliki penawaran menarik yaitu software TitanSystem EazyStore, dengan varian yang kami rekomendasikan untuk Anda yaitu:
Rp 8.788.000 | |
Rp 12.288.000 |
TitanSystem EazyStore Pro 3.0
Software ini terdiri dari modul pembelian, order pembelian, penjualan, order penjualan, retur, hutang-piutang, deposit dana dari pelanggan maupun uang muka pembelian ke supplier, manajemen persediaan di gudang termasuk kadaluarsa produk, mutasi barang antar gudang, manajemen stok kanvaser, manajemen stok konsinyasi, manajemen kas, serta terintegrasi secara lengkap dengan sistem general ledger (GL). Output berupa laporan keuangan seperti laba/rugi, neraca, arus kas, perubahan modal, dll., beserta analisa bisnis seperti analisis komparatif, analisis laporan keuangan seperti analisis operasional, profitabilitas dan solvensi akan tersaji secara mudah. Read More
TitanSystem EazyStore Pro 5.0
Produk ini merupakan hasil pengembangan dari EazyStore Pro 3.0 dengan berbagai fitur tambahan, diantaranya adalah dukungan barcode dengan sistem multi unit sehingga satu jenis barang yang sama dapat memiliki dua atau lebih barcode sesuai dengan unitnya (pcs, pack, dsb), alternatif skema harga jual produk yang lebih variatif, serta tarif pajak dapat diterapkan secara spesifik per jenis barang. Toko grosir yang sudah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) dapat menjual barang kena pajak dan barang tidak kena pajak dalam satu nota transaksi. Tersedianya opsi pajak ekslusif dan inklusif yang dapat diberlakukan secara independen pada setiap produk di form transaksi pembelian dan penjualan juga merupakan keunggulan tersendiri saat diterapkan pada swalayan besar yang telah dikukuhkan menjadi PKP. Sistem yang lebih responsif serta dukungan terhadap sistem desentralisasi kantor pusat dan cabang yang tersinkronisasi dengan sistem online adalah nilai tambah EazyStore Pro 5.0 dibandingkan dengan pendahulunya, versi 3.0. Read More